Aku diancam dan dipaksa untuk mengakui kesalahan orang lain, yang membuatku masuk penjara. Tidak hanya itu, aku juga dipaksa untuk melakukan transaksi seksual yang menjijikkan. Aku harus menyerahkan keperawananku kepada seorang pria yang hampir mati...
（Ada banyak konten seksual dan merangsang, anak-anak di bawah umur tidak diperbolehkan membaca!!!）

Kita semua hidup di masa di mana keinginan berkembang dengan liar, namun kita tetap mencari kebenaran dalam keserakahan. Pertama kali bertemu, dia membawaku pulang. Awalnya, kami saling tidak suka. Namun kemudian, kunci rumahnya ada di sakuku, dan dia mulai memanggilku Tuan Pelangi.

Aku menciumnya lagi untuk mengalihkan perhatiannya saat aku melonggarkan ikat pinggangnya dan menarik celana serta boksernya sekaligus. Aku menjauh dan tidak percaya dengan apa yang kulihat... Maksudku, aku tahu dia besar, tapi tidak sebesar ini, dan aku yakin dia menyadari bahwa aku terkejut.
"Ada apa, sayang... aku menakutimu ya?" Dia tersenyum, menatap mataku. Aku menjawab dengan memiringkan kepala dan tersenyum padanya.
"Kamu tahu, aku tidak menyangka kamu akan melakukan ini, aku hanya ing...

Aku menciumnya lagi untuk mengalih perhatiannya sambil aku melonggarkan tali pinggangnya dan menarik turun seluar serta boxer dia sekali gus. Aku menjauhkan diri dan tak percaya dengan apa yang aku lihat... Maksud aku, aku tahu dia besar tapi tak sangka sebesar ini dan aku pasti dia perasan yang aku terkejut.
"Apa hal sayang... takut ke?" Dia tersenyum, memandang tepat ke mataku. Aku membalas dengan memiringkan kepala dan tersenyum padanya.
"Kau tahu, aku tak sangka kau akan buat macam ni, aku...

Saya diancam dan dipaksa untuk menanggung kesalahan orang lain, yang menyebabkan saya dipenjarakan. Bukan itu sahaja, saya juga dipaksa untuk terlibat dalam transaksi seksual yang kotor. Saya terpaksa menyerahkan keperawanan saya kepada seorang lelaki yang hampir mati...