16
Hot
152
Views
Introduction
Bos melepaskan sarung tangan, menggunakan tangan pucat dan dinginnya untuk menyentuh wajahnya. Tubuhnya bergetar, napasnya tersengal-sengal.
Bos itu punya kebiasaan bersih, tidak pernah suka menyentuh orang.
Dia baru saja membunuh seseorang, tubuhnya penuh keringat dan bau darah. Dia tidak menyangka bos itu akan menyentuhnya.
Dia mengangkat matanya, jarak antara bos itu dan dirinya belum pernah sedekat ini.
Dia bisa melihat dengan jelas iris abu-abu muda bos itu, dengan pola seperti salju di dalamnya, dingin, memikat.
Bos itu berbicara dengan lembut, dengan aroma cerutu: "Dibandingkan manusia, saya lebih suka anjing. Dibandingkan mereka, saya lebih suka kamu."
Bos itu punya kebiasaan bersih, tidak pernah suka menyentuh orang.
Dia baru saja membunuh seseorang, tubuhnya penuh keringat dan bau darah. Dia tidak menyangka bos itu akan menyentuhnya.
Dia mengangkat matanya, jarak antara bos itu dan dirinya belum pernah sedekat ini.
Dia bisa melihat dengan jelas iris abu-abu muda bos itu, dengan pola seperti salju di dalamnya, dingin, memikat.
Bos itu berbicara dengan lembut, dengan aroma cerutu: "Dibandingkan manusia, saya lebih suka anjing. Dibandingkan mereka, saya lebih suka kamu."
READ MORE
About Author
Latest Chapters
Comments
No comments yet.