Read with BonusRead with Bonus

BAB 018: Lubang Di Dinding

Aku menelan liur dengan susah payah, tekak kering saat kata-katanya tergantung di udara antara kami, tebal dan berat. Otakku menjerit menyuruhku untuk menolak dia, untuk memberitahu dia berhenti dengan permainan bodoh ini, tapi tubuhku ada idea lain. Panas mengalir melalui diriku, dan otakku enggan ...