Read with BonusRead with Bonus

Bab 75

"Tedi, tunggu sebentar, kakak ipar mau kencing!" Wajahnya memerah, dia berbalik menuju pohon besar di sebelah, lalu berjongkok di belakangnya.

Aku menyeringai, akhirnya saatnya tiba.

Siapa peduli dengan Si Wargono, sekarang pikiranku penuh dengan hasrat, darahku mendidih.

Sebentar lagi, aku akan ...