Read with BonusRead with Bonus

Bab 158

Melihat Agan yang tergeletak kaku di tanah, hatiku campur aduk. Siang tadi, Agan masih segar bugar, berbicara banyak dengan kami dengan santai. Tapi, dalam sekejap mata, dia sudah mati di depan kami.

"Kalian berdua, siapa kalian?" tanya perwira itu lagi.

Aku sudah ketakutan setengah mati, karena b...