Read with BonusRead with Bonus

Bab 18

Kedua kaki yang lembut itu segera menjepit erat, menjepit seluruh tanganku di sana, seolah-olah takut aku menariknya.

Menutup telepon sejauh mungkin, dia dengan suara malu menegurku, "Pak Zaki, kamu ngapain sih, cepetan tarik tanganmu!"

Aku keras kepala, "Aku nggak mau, di situ asik banget, tadi p...