Read with BonusRead with Bonus

Bab 158

Pagi yang cerah menyinari kamar kecil tempat Syau Yu berbaring di ranjang kerasnya.

Sinar matahari menembus celah-celah papan jendela, debu masih melayang, namun aroma minyak mesin yang biasa tercium kini sudah banyak berkurang.

Mata Syau Yu yang tak tidur semalaman penuh dengan urat merah, ...