Read with BonusRead with Bonus

Bab 154

"Tunggu sebentar!"

Herlina memanggil Li Dewa.

Dia baru saja menangis dan memeluk Li Dewa erat-erat, jadi dia menganggap Li Dewa sebagai satu-satunya orang yang bisa diandalkan.

"Bu Sekretaris, ada apa lagi?" tanya Li Dewa dengan rasa ingin tahu.

"Kamu... bisa bantu aku... gak?"

Herlina bertanya...