Read with BonusRead with Bonus

Bab 28

Mata Putri Kesembilan menjadi gelap, tangan yang memegang cangkir teh berhenti sejenak, lalu tertawa sinis, "Hanya dia? Berani-beraninya menginginkan kakak keempatku."

Istri Perdana Menteri tersenyum sinis, memandang Putri Kesembilan dengan niat buruk, "Kalau dia benar-benar punya nyawa untuk menik...