Read with BonusRead with Bonus

Bab 38

Aku dan Qin Die sedang berseteru, tidak ada yang mau mengalah. Kamu pukul aku sekali, aku cium kamu sekali. Sampai orang-orang di sekitar mulai bersorak, Qin Die akhirnya tidak tahan dan lari dengan malu. Aku mengejarnya. Kami keluar dari perpustakaan, bibir Qin Die bengkak merah, sedangkan wajahku ...