Read with BonusRead with Bonus

Bab 72

Kata-kata Yao Yao seperti kilat yang menyambar, membuatku terdiam tak bisa berkata-kata. Setelah beberapa saat, aku akhirnya berkata dengan nada yang lebih serius, "Meninggalkan Chongqing? Kamu mau pergi ke mana? Galeri lukisanmu bagaimana, kafe yang kamu kelola juga? Yao Yao, jangan bodoh. Kamu sud...