Read with BonusRead with Bonus

Bab 229

Di musim dingin, sinar matahari terasa hangat, seperti gadis yang mabuk, wajahnya memerah. Angin hangat yang jarang berkunjung berputar-putar di jendela, seolah terpesona oleh pria yang duduk di sana dengan wajah pucat. Ia ragu-ragu sejenak, lalu menyentuh rambut pria itu yang terurai di pelipisnya....