Read with BonusRead with Bonus

Bab 214

Adik ipar memanggilku dengan hati-hati, tentu saja aku tidak berani menjawab, melainkan terus pura-pura tidur.

Adik ipar ragu sejenak, tiba-tiba tangannya terulur, sepertinya dia tidak tahan ingin menyentuhku!

Dalam hati aku juga cukup berdebar, sudah lama aku berharap akan sentuhan dari adi...