Read with BonusRead with Bonus

Bab 1

Malam sudah larut, Wang Bo keluar dari ruang belajar dan mendengar suara aneh dari celah pintu kamar Liu Yi'er yang setengah terbuka. Suara itu sangat familiar baginya, mirip dengan yang sering ia dengar di film-film dewasa. Mendengar suara itu, sesuatu di antara kedua kakinya langsung menegang.

Apakah Bu Liu sedang melakukan itu?

Liu Yi'er adalah guru Bahasa Mandarin Wang Bo di kelas tiga SMA. Dia memiliki penampilan yang anggun dan elegan, dengan kepribadian yang lembut, fitur wajah yang halus, tubuh tinggi semampai, kulit seputih salju, dan dada yang lebih berisi dibandingkan wanita seusianya.

Kakak perempuan Wang Bo, Wang Yan, adalah sahabat dekat Liu Yi'er. Untuk memastikan adiknya bisa fokus belajar di tahun terakhir SMA, Wang Yan membujuk Liu Yi'er untuk membiarkan Wang Bo tinggal bersamanya.

Wang Bo tahu bahwa Bu Liu punya tunangan, tapi tunangannya itu sedang belajar di luar negeri untuk meraih gelar doktor, jadi tidak mungkin pulang. Lagipula, hari ini tidak ada tamu yang datang ke rumah.

Dari pengamatannya selama ini, Wang Bo yakin bahwa Bu Liu adalah wanita dengan kebutuhan seksual yang tinggi. Penampilan anggun dan elegannya itu hanya topeng untuk murid-muridnya. Tinggal bersama Bu Liu selama ini membuat Wang Bo tahu bahwa di balik wajah polosnya, tersembunyi hati yang tidak tahan kesepian.

Wang Bo sering memperhatikan Bu Liu dengan seksama. Setiap kali pulang, Bu Liu selalu melepas sepatu hak tingginya terlebih dahulu, lalu melemparkan kaki panjangnya yang dibalut stoking hitam ke sofa dengan santai. Saat itulah, Wang Bo sengaja lewat di dekatnya, mencuri pandang ke arah rok pendeknya.

Pemandangan itu seperti jurang yang tak berdasar, terus menarik Wang Bo yang masih perjaka untuk masuk dan menjelajahinya. Celana dalam Bu Liu hampir semuanya berwarna hitam. Wanita yang suka memakai celana dalam hitam biasanya memiliki hasrat yang kuat. Suara yang kini terdengar semakin meyakinkan Wang Bo bahwa Bu Liu adalah wanita seperti yang ia duga.

Membayangkan Bu Liu sedang bermain sendiri di kamar membuat Wang Bo tidak tahan. Sesuatu di antara kedua kakinya terasa seperti akan meledak. Dia berjalan pelan ke depan pintu kamar Bu Liu, suara dari dalam semakin jelas. Saat melihat pemandangan di dalam, matanya membelalak.

Di dalam kamar, Bu Liu tampak telanjang bulat, berbaring dengan posisi tubuh membentuk huruf X di atas ranjang. Tangannya bergerak naik turun di antara kedua kakinya, jari-jarinya yang basah memantulkan cahaya. Suara air pun terdengar di udara.

Kulit Bu Liu berwarna merah muda, dada putihnya yang montok bergerak mengikuti gerakan tangannya, dengan puting berwarna merah muda yang naik turun. Dari posisinya, Wang Bo bisa melihat wajah samping Bu Liu. Wajahnya tampak kesakitan, dengan alis berkerut dan mata setengah terbuka, mulut kecilnya mengeluarkan suara "uh uh" yang tadi ia dengar.

Berbagai suara bercampur dengan aroma aneh dari dalam kamar terus merangsang Wang Bo, membuatnya ingin segera masuk dan menancapkan dirinya ke dalam tubuh Bu Liu. Tapi dia tidak bisa, karena Bu Liu bukan hanya kakak perempuannya secara nama, tapi juga seorang guru Bahasa Mandarin yang dihormati.

Dia menahan napas, memasukkan tangannya ke bawah, dan mulai bergerak mengikuti gerakan Bu Liu. Tapi baru beberapa saat, Wang Bo teringat akan perhatian Bu Liu padanya sehari-hari. Dia merasa mengintip seperti ini sangat tidak benar.

"Aku benar-benar bukan manusia!" Wang Bo mengutuk dirinya sendiri dalam hati. "Demi memuaskan nafsu sendiri, aku sampai mengintip Bu Liu!"

Dengan pikiran itu, benda di tangannya pun melemas. Saat dia hendak pergi, suara dari dalam kamar tiba-tiba menjadi lebih keras, disertai dengan napas yang semakin berat. Suara air dari dalam kamar juga semakin keras.

Previous ChapterNext Chapter