Read with BonusRead with Bonus

Bab 84

Saat pintu terbuka, Panpan tiba-tiba merobek kancing bajunya, lalu memeluk pinggangku dengan erat, seluruh tubuhnya terjatuh ke dalam pelukanku, rambutnya berantakan, matanya tampak kabur.

"Ya ampun!"

Penampilannya ini, jelas seperti baru saja berhubungan intim dengan seseorang. Demi Tuhan, ...