Read with BonusRead with Bonus

Bab 16

Kakak tertawa, matanya yang bulat dan indah seperti biji kenari, memancarkan cahaya lembut. Dia perlahan menempelkan dahinya ke kepalaku, dan perlahan meniupkan udara di dekat bibirku.

“Kakak ingat. Ingat apa yang Ren bilang hari ini, akan selalu ingat,” katanya dengan lembut.

Aku dan kakak begitu...