Read with BonusRead with Bonus

Bab 15

Aku memegang pipinya yang kecil, lalu perlahan menjulurkan lidahku, menjilat air mata yang mengalir di wajahnya.

Aku berbisik pelan di telinganya.

“Benang warna-warni sulit menahan tetes air mata,

Jejak lama di Sungai Xiang sudah samar.

Di depan jendela ada seribu batang bambu,

...