Read with BonusRead with Bonus

Bab 2702

Tik, tik...

Darah merah segarku menetes satu per satu ke dalam mulut Wijaya, dan hatiku seakan melonjak ke tenggorokan.

Sarafku tegang, seolah-olah bisa putus kapan saja, membuatku sangat cemas.

Semoga, semoga ini berhasil...

Aku tidak berharap darahku bisa membuat Wijaya kembali seperti semula, aku...