Read with BonusRead with Bonus

Bab 226

Dia memerah, menatapku dengan malu-malu dan marah, kadang-kadang melirikku dengan tatapan memohon, seolah-olah meminta ampun. Aduh, dia benar-benar penuh pesona, tapi aku sama sekali tidak menggubrisnya.

Ini kan kamu yang mulai duluan, sekarang mau aku berhenti, gak semudah itu!

Melihat sikapku, Mba...