Read with BonusRead with Bonus

Bab 98

Buku harian yang terjatuh di lantai itu penuh dengan tulisan yang mengejutkan, setiap kata bagaikan mutiara, memperlihatkan betapa kuatnya keinginan Mu Siwen untuk pergi saat itu.

“Kamu percaya sama aku nggak?” Mu Siwen dengan mata berlinang air mata masih menyimpan harapan terakhir, keringat di tel...