Read with BonusRead with Bonus

Bab 254

“Sayang, cium aku.” Belum sempat aku mengangkat Zhao Sisi dari tanah, lengannya sudah melingkari leherku, napasnya terengah-engah, dia bersemangat ingin menciumku.

“Sayang, kenapa kamu sekarang jadi buru-buru begini, siapa pria yang kamu cintai pada pandangan pertama?” Aku merasa bingung. Aku tidak ...