Read with BonusRead with Bonus

Bab 247

Saat itu, Lili duduk dengan tenang di tepi tempat tidur, matanya menatapku dengan tajam. Entah sejak kapan, wajahnya sudah penuh dengan air mata. Air mata itu mengalir ke dagunya, jatuh setetes demi setetes ke pahanya yang montok.

Hatiku bergetar hebat, aku menekan dadaku yang mulai terasa nyeri ka...