Read with BonusRead with Bonus

Bab 82

Yan Li duduk diam di dekat jendela kereta, memeluk tas ransel yang penuh sesak di dadanya. Wajahnya yang pucat seperti es yang menghembuskan dingin, matanya kosong menatap pemandangan gersang di luar jendela.

Setengah jam yang lalu, dia berteriak dan berguling-guling di dalam gerbong, sambil mengay...