Read with BonusRead with Bonus

Bab 21

Aku berlari ke lapangan dengan napas terengah-engah, tepat saat peluit instruktur berbunyi. Aku berdiri di barisan, mencoba mengatur napas, dan tanpa sengaja melirik ke arah Tan Ruyan. Dari kejauhan, dia tersenyum padaku, membuatku cepat-cepat memalingkan wajah.

Tan Ruyan memang luar biasa. Masih m...