Read with BonusRead with Bonus

Bab 85

Begitu aku menyentuhnya, rasanya memang seindah yang kubayangkan.

Aku menimbang-nimbangnya, lalu menggenggamnya dengan kuat. Matanya yang tadinya merah karena menangis, sekarang terbuka lebar, pupilnya memantulkan bayanganku. Dia menendang-nendang kakiku, tapi tenaganya perlahan melemah.

Aku menyipi...