Read with BonusRead with Bonus

Bab 572

Aku menenangkan diri, mengangkat jempol memuji dia, lalu menghabiskan mie hingga tak tersisa, bahkan kuahnya pun tidak.

Setelah merapikan mangkuk dan sumpit, Murong Yanran duduk di depanku. Tiba-tiba, suasana di antara kami menjadi sunyi.

“Kamu tidak ada yang mau ditanyakan padaku?”

Dia duduk di ...