Read with BonusRead with Bonus

Bab 33

Tante Bai mendengar itu, perlahan-lahan melirikku dengan matanya yang indah seperti batu giok, tangannya yang lembut melepaskan pinggangku yang kekar, lalu turun ke bawah, menggenggam "adik kecilku" yang sudah tegak berdiri, dengan mata penuh godaan, dia melirikku lagi, "Kamu pikir gimana?"

Aku pik...