Read with BonusRead with Bonus

Bab 1104

Setelah tertawa, wajahnya kembali dingin. Dia menatap cangkir teh keramik di depannya dan bertanya dengan nada datar, “Kita bicara terus terang saja, kamu balik ke sini untuk menculik anak-anak buat suku misterius di daerah terlarang itu, kan? Kamu masih punya hati nurani nggak sih? Berani-beraninya...