Read with BonusRead with Bonus

Bab 26

Aku dan si kakek bungkuk menyeret kepala desa dan berlari masuk ke dalam rumah, mengunci semua pintu dan jendela. Wajah kami sudah lebih pucat dari mayat.

Terutama kepala desa, matanya merah seperti akan mengeluarkan darah.

“Kakek bungkuk, benda apa lagi yang disebut dengan 'wong'? Si Babi ini kenap...