Read with BonusRead with Bonus

Bab 248

Patung batu Yazi bergerak lebih dulu, satu tamparan keras, jiwa orang itu tidak langsung menghilang. Kemudian patung batu kera menampar lagi, tubuh orang itu bergetar, akhirnya jiwanya benar-benar lenyap.

Saat dia jatuh, tubuhku juga ikut terjatuh, keringat dingin membasahi wajahku. Sebenarnya, hati...