Read with BonusRead with Bonus

Bab 1

Pada ujian semester kedua kelas sepuluh, aku menemukan sebuah rahasia.

Saat itu aku duduk di barisan tengah, dan Lu Shiqi duduk di depanku.

Selama ujian, aku memperhatikan Lu Shiqi sering mengangkat rok pendek yang dia pakai, membuatku sama sekali tidak bisa berkonsentrasi pada ujian, mataku terus melirik kedua kakinya yang putih.

Apa yang dia lakukan? Sengaja menggoda orang? Atau cuacanya terlalu panas?

Saat aku masih bingung, Lu Shiqi sekali lagi mengangkat roknya, ada sesuatu yang jatuh dari dalam roknya.

Benda itu jatuh tepat di kakiku, aku membungkuk untuk mengambilnya dan melihatnya sekilas, dan terkejut, ternyata itu contekan!!

Lu Shiqi menyontek!

Aku langsung memasukkan contekan itu ke dalam saku celana, berpura-pura tidak tahu apa-apa dan melanjutkan menjawab soal.

Lu Shiqi melirik ke sekeliling beberapa kali, sepertinya dia juga tahu bahwa contekan itu jatuh ke tanah, tapi tidak tahu jatuh di mana.

Sepanjang waktu aku bisa merasakan Lu Shiqi agak panik, tapi aku tidak berkata apa-apa, berpura-pura tidak tahu apa-apa, sedikit terkejut dalam hati, tidak menyangka Lu Shiqi juga menyontek.

Setelah ujian selesai dan Lu Shiqi menyerahkan lembar jawabannya, dia kembali melihat ke sekeliling kelas beberapa kali, mungkin mencari bukti contekannya, dia pasti tidak menyangka, contekan itu sudah aku ambil.

Lu Shiqi adalah salah satu dari tiga bunga sekolah yang terkenal, setiap malam semua cowok pasti memikirkannya, aku juga tidak terkecuali, apalagi dia satu kelas denganku.

Setelah ujian, kami tetap harus mengikuti pelajaran, saat belajar malam aku mendekati meja Lu Shiqi, mengetuk meja bukunya, "Lu Shiqi, ikut aku sebentar."

"Kamu bilang apa?"

"Ikut aku sebentar, ada urusan..."

Lu Shiqi tiba-tiba berdiri, menunjukku dan berteriak keras, "Eh, semua lihat sini, si Wu Hao yang paling penakut di kelas kita ternyata ingin mengajak aku keluar sendirian! Hebat sekali, mau nembak aku? Kamu lihat diri kamu dulu deh, lihat kamu saja aku mau muntah!!"

Semua teman sekelas menoleh ke arahku, saat itu aku merasa sangat malu, tidak menyangka Lu Shiqi akan tiba-tiba berteriak.

Semua orang melihatku dengan tatapan merendahkan.

Lu Shiqi terus mengejekku, "Wu Hao, kamu sudah minum obat belum? Malam tidak bercermin ya? Perlu aku carikan cermin? Biar kamu lihat diri kamu sendiri? Mau ngajak aku keluar?"

Awalnya aku ingin memberitahu Lu Shiqi bahwa contekan itu aku yang ambil, tidak menyangka dia bahkan tidak bertanya apa-apa, malah mengejekku di depan semua teman sekelas, benar-benar keterlaluan!!

Banyak cowok di kelas menunjukku dan tertawa, banyak yang dengan suara yang bisa kudengar mengatakan aku seperti katak yang ingin makan daging angsa.

Ada yang bilang lebih kasar lagi, saat itu aku ingin sekali mencari lubang dan masuk ke dalamnya.

Aku mengeluarkan contekan dari saku celana dan menunjukkan ke Lu Shiqi, "Barang kamu ada padaku."

Wajah ejekan Lu Shiqi langsung hilang, wajahnya seketika berubah, menjadi sangat jelek.

Aku memegang contekan itu dan berbalik keluar, hm, bukti menyontek ada padaku, tidak percaya dia tidak akan mengikutiku!

Lu Shiqi sepertinya merasa bersalah dan takut, sambil berjalan mengikutiku dia berteriak, "Wu Hao, tunggu aku sebentar!"

Saat itu teman-teman sekelas sangat terkejut, detik sebelumnya Lu Shiqi masih mengejekku, detik berikutnya dia malah patuh mengikutiku! Bahkan memintaku menunggu!

Kami berjalan menuju lapangan yang sepi, Lu Shiqi juga cepat-cepat mengikutiku.

Lu Shiqi pertama-tama melihat ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang di sekitar, lalu mengulurkan tangan padaku, "Berikan padaku!"

"Apa?"

"Kamu bilang apa? Kamu ambil barangku, cepat kembalikan padaku!"

Nada suara Lu Shiqi sangat kasar, seolah-olah aku berhutang sesuatu padanya.

Jelas-jelas dia yang menyontek dan aku yang menemukannya, tapi kenapa dia malah kasar begitu? Tadi kan dia mengejekku dengan puas, sekarang giliran aku bermain-main dengan bunga sekolah yang merendahkanku ini?

"Lu Shiqi, kamu juga menyontek? Tsk tsk, mau ambil contekan kembali semudah itu?"

Lu Shiqi melotot padaku dan bertanya, "Lalu kamu mau apa?"

"Mau apa..." Aku mengamati tubuh Lu Shiqi yang bagus dan tersenyum sinis, "Bukannya kamu bilang aku harus bercermin dulu sebelum mendekatimu? Aku rasa itu tidak perlu, kalau kamu mau ambil barangmu kembali, kamu harus..."

Belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, Lu Shiqi menamparku keras dan memaki, "Kamu bermimpi!! Kamu benar-benar gila, mau menyentuhku? Tidak ada pintunya!!"

Previous ChapterNext Chapter