Read with BonusRead with Bonus

Bab 918

Dia mengulurkan tangan, tetapi satu jari pun tidak terangkat.

“Liat apa, lo? Gue nggak bisa liat, udah dibilang dari tadi, otak lo ada bolongnya kali ya?” Aku tertawa dingin, mengejek kecerdasan si abang.

“Kamu!” Wajahnya langsung berubah dingin.

Si rambut merah muda di sebelahnya segera berdiri mem...