Read with BonusRead with Bonus

Bab 114

Mendengar suara aneh, Pak Jaya langsung mengerutkan keningnya, matanya tertuju pada perutku, sambil memegang tangannya bertanya, "Kamu sakit perut?"

"Bukan," kataku dengan sangat malu, "belum makan, jadi perut protes."

"Makan siang?"

"Sarapan."

Pak Jaya menatapku dengan tatapan tidak percaya dan...