Read with BonusRead with Bonus

Bab 1

"Bang Bejo, pelan-pelan dong!"

Di bawah rimbunan pohon teh, saat An Harimau dan kakak iparnya, Yulian, sedang bersiap-siap melangkah ke tahap berikutnya, tiba-tiba suara yang tak terduga membangunkan mereka dari mimpi.

Kesal, An Harimau bangkit dan melihat ke belakang pohon, dan dia langsung terkejut!

Kepala desa, Bang Bejo, ternyata sedang berselingkuh dengan istri akuntan desa, An Min. Padahal, An Min adalah tangan kanannya. Bukankah ada pepatah, "Istri teman tidak boleh digoda"? Memang kurang ajar!

Tak lama kemudian, setelah terdengar suara marah dari balik semak-semak, suasana berubah menjadi hening sejenak, lalu terdengar tawa berat Bang Bejo:

"Qiumei, kamu memang lebih seru, lebih kencang daripada istri Syukur. Hari ini waktunya agak singkat, lain kali kita ke kota dan sewa kamar hotel, kita bisa bersenang-senang lebih lama," kata Bang Bejo dengan tawa jahat.

"Dasar jahat! Kalian lelaki cuma tahu gonta-ganti gaya sama kami perempuan. Bang Bejo, gimana kalau kita pergi sekarang? Aku masih mau lagi, tadi belum puas. Lagipula, An Min pergi rapat, nggak bakal balik setengah hari atau sehari, dan istri Syukur juga nggak ada. Kesempatan langka nih!"

"Nggak bisa, aku sudah bilang ke Syukur kalau siang makan di rumah. Lain kali aja! Begini, lusa aku ada rapat di kecamatan, gimana kalau kamu bilang ke An Min kalau kamu mau beli barang di kecamatan, atau bilang mau jenguk anakmu, An Siqing dan An Siyu. Setelah itu, kita bisa sewa kamar hotel, gimana?"

"Oke, tapi kamu jangan sampai nggak datang ya," kata Qiumei manja.

"Tenang aja! Aku malah takut kamu nggak datang! Sekarang kita pulang dulu masing-masing, kamu mandi, jangan sampai An Min tahu kalau kamu habis dipakai sama aku, nanti dia marah sama aku, hehe."

"Dia sekarang sebulan paling cuma dua atau tiga kali, nggak masalah. Kalau dia tahu soal kita, paling-paling dia minta istri Syukur datang beberapa kali lagi. Jadi impas, dia juga bakal tenang."

"Haha, kamu memang dermawan! Tapi aku nggak sebaik itu. Aku bisa pakai istrinya, tapi dia nggak boleh sentuh istriku. Perempuan Bang Bejo, nggak tukar-tukaran! Haha," kata Bang Bejo dengan bangga.

Sementara itu, langkah kaki mendekati An Harimau.

An Harimau buru-buru bersembunyi, melihat kepala desa Bang Bejo menggandeng istri An Min, Qiumei, berjalan keluar dari kebun teh dengan gaya sombong. Pasangan selingkuh ini tak pernah menyangka bahwa rahasia mereka sudah terbongkar oleh An Harimau.

Melihat Qiumei yang berjalan menggoda dengan Bang Bejo keluar dari kebun teh, An Harimau langsung meneteskan air liur.

Dalam ingatannya, istri An Min, Qiumei, adalah wanita yang sangat sopan, tapi ternyata dia punya sisi lain yang mengejutkan.

Apakah benar, wanita hanya menunjukkan sisi asli mereka saat bersama pria? Kalau begitu, bagaimana dengan kakak iparnya, Yulian? Apakah dia benar-benar setinggi dan seangkuh itu? Atau hanya berpura-pura begitu di depan orang?

Memikirkan hal itu, An Harimau tak bisa menahan keinginannya untuk mencoba.

Bagaimanapun, kakak sepupunya, An Dajang, sudah meninggal, dan dia telah diam-diam menyukai kakak iparnya selama bertahun-tahun. Akhirnya, kesempatan itu tiba.

Namun, yang tak disangka, rencana tidak selalu berjalan sesuai harapan.

Saat kembali ke rumah, An Harimau langsung terkejut oleh kata-kata ibunya.

"Apa? Segera menikah dengan janda, Sumi?"

An Harimau tak menyangka ibunya akan secepat itu mengatur pernikahannya.

Dia dan Sumi baru bertemu dua kali saja.

Tanpa sadar, pandangannya tertuju pada janda Sumi yang saat itu duduk di samping ibunya.

Previous ChapterNext Chapter