Read with BonusRead with Bonus

Bab 132

Wang Panci terengah-engah, setiap tarikan napasnya membuat Li Guru gemetar. Dari teropong, Lin Chuan bisa melihat bahwa bagian bawahnya sudah berdarah.

"Ah, aku datang."

Wang Panci mengerang keras, gerakannya semakin ganas.

Li Guru langsung diam, sepertinya pingsan.

Lin Chuan membuka mulut lebar-leb...