Read with BonusRead with Bonus

Bab 478

Tidak disangka, ayahnya Erwa menepuk pundaknya sambil berkata pelan, "Nak, jangan tegang, kamu ingin makan ikan, ya? Sebenarnya, aku tahu ini sulit buatmu, dari kota pindah ke desa, hidup di sini begitu susah, tapi kamu masih bisa bertahan. Nak, sini, kasih ikannya ke aku, biar aku yang panggangkan ...