Read with BonusRead with Bonus

Bab 248

Aku mengangkat kedua kaki Tante Bai, menaruhnya di bahu, agar kami berdua bisa lebih menyatu dengan sempurna. Pantatnya sedikit terangkat, mengikuti gerakanku, naik turun dengan ritme yang sama.

“Tante Bai, aku mau keluar!”

Aku menggeram, mempercepat gerakan seperti mesin pemadat yang dipacu, "blup ...