Read with BonusRead with Bonus

Bab 72

“Bro, bawa ini.” Tak tahu sama ada dua ratus ringgit itu yang membuatkan dia bersimpati atau melihat keadaanku yang menyedihkan, pemandu teksi itu tiba-tiba mengeluarkan sebatang besi dari bawah tempat duduknya. Mungkin ini alat untuk mempertahankan diri.

“Terima kasih,” aku menggelengkan kepala me...