Read with BonusRead with Bonus

Bab 282

Tangan kiri Zulkarnain terus menjalar naik ke puncak bukit lembut, meramas perlahan-lahan. Walaupun puncak kecil yang indah itu belum disentuh, ia sudah pun menegang.

Mulut Zulkarnain terbuka, menyedut lembut bukit Jasmin, kepalanya tunduk, menghisap dengan bunyi yang jelas. Sesekali, dia menggigit...