Read with BonusRead with Bonus

Bab 174 Tidak Ada Kecuali Harapan II

Ruang tunggu yang steril dengan lampu neon yang menyilaukan terasa menyesakkan, dan atmosfernya tebal dengan ketegangan. Aku tidak bisa duduk diam; kakiku mengetuk-ngetuk lantai linoleum yang sudah aus dengan ritme gelisah. Timothy masih di sampingku, rahangnya terkatup begitu erat hingga aku hampir...