Read with BonusRead with Bonus

237

Aku adalah orang pertama yang masuk, menarik nafas dalam-dalam. Haruman perfumenya masih tercium di udara, bau yang lembut namun eksotik menyelinap ke dalam hidungku. Aku boleh saja menguburkan wajahku di lehernya selama berjam-jam, menikmati kedekatan itu dan tiada yang lain.

“Kalau dia pergi, kom...