Read with BonusRead with Bonus

148

“Sayang, jangan!” Suara kecewa Jake memecah lamunanku yang mengantuk. “Aku ada rancangan untukmu.” Suaranya serak dan tebal, tapi aku terlalu letih untuk membuka mata.

“Aku penat sangat,” aku mengeluh, menikmati sentuhan tangannya di wajahku dan berat tubuhnya di atas diriku. Dia berbau harum, terl...