Read with BonusRead with Bonus

64

Profesor

Dia diam, menggigit bibir bawahnya sementara pipinya semakin merah dan matanya yang besar terus memandangku.

“Tengok, saya, uh-” Aku batuk tiba-tiba menyedari tanganku masih di lengannya dan segera menjatuhkannya sambil membersihkan tekak. “Maaf kalau saya tidak sopan. Cermin mata hitam kam...