Read with BonusRead with Bonus

43

Perlahan-lahan, aku mengangguk, zakarku berdenyut keras. "Dia memang pandang kau sama macam dia pandang aku."

Sial, aku pun perasan juga.

"Dia memang boleh jadi menyusahkan," kata Wilder perlahan.

"Budak degil macam tu," aku menggelengkan kepala sambil senyum lebar. "Mungkin dia perlukan disiplin du...