Read with BonusRead with Bonus

Kebencian

Tangan Emma erat memeluknya, tiada ruang sedikit pun antara mereka. Walaupun Adrian tidak membalas pelukan itu, berdiri dengan sikap acuh tak acuh, ia tidak menghentikan rasa mual di perut dan sesak di dada aku.

Menyedari kehadiran aku di pintu, dia segera menjauhkan diri darinya. Wajahnya merah pa...