Read with BonusRead with Bonus

145

“Cewek. Tenang dulu.” Setidaknya dengan mengatakan kata-kata itu dengan keras, aku bisa keluar dari bayangan itu. Ayahku tidak mungkin membunuh siapa pun. Saudara Clinton? Aku bahkan tidak tahu dia punya saudara.

Yang aku tahu adalah saatnya menginterogasi orang tuaku. Aku sudah menundanya karena t...