Read with BonusRead with Bonus

Bab 145

"Boleh aku masuk?"

Aku membuka pintu lebih lebar. Dia melangkah masuk. Matanya merah, wajahnya terlihat lelah. Mungkin aku juga terlihat sama.

"Kenapa kamu kembali ke sini sendirian?"

Aku menundukkan kepala. Aku merasa tidak ada gunanya berbohong padanya.

"Dia putus denganku."

Matanya membesar.

"Ken...