Read with BonusRead with Bonus

84

Dia melirik ke arahku. Masih terasa berdenyut. Sebuah pengingat yang membara, meskipun tidak ada bekas.

"Mau obat penghilang rasa sakit?"

"Tidak terlalu sakit." Aku mencoba tersenyum dan menggigit bibirku.

"Mau bicara tentang itu?" Alisnya mengerut, senyum kecil dan menghibur menarik sudut bibirnya....