Read with BonusRead with Bonus

67

“Um, Pak Profesor?”

Aku menelan ludah dan berkedip saat mataku kembali menatap matanya, mata biru kristal yang lembut itu yang selalu membuatku tersesat. “Ellie, uh, hai.”

Dia menggigit bibirnya, terlihat begitu gugup, polos, dan rentan. “Anda, um, Anda bilang saya bisa mampir kalau butuh sesuatu?” ...