Read with BonusRead with Bonus

DUA PULUH ENAM 2

Kami terdiam dalam keheningan yang nyaman, hanya terpecah ketika ada ketukan di pintu depan. "Siapa lagi ya?" gumamku pada diri sendiri, memikirkan semua tamu tak diundang yang sepertinya datang hari ini. Aku melihat ibuku tersenyum padaku dan tiba-tiba bertanya-tanya apakah komentar santainya tenta...